Minggu, 28 April 2013

MENGENAL OBJEK WISATA DI KALIMANTAN



Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Di masing-masing daerah memiliki obyek wisata yang menarik sehingga mengundang minat para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.  Sama halnya dengan daerah lain yang ada di Indonesia, pulau Kalimantan memiliki banyak obyek wisata yang eksotis. Berikut beberapa objek wisata yang ada di Kalimantan.

1. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur



 
Inilah surga diving kedua di Indonesia, setelah Raja Ampat yang menjadi buah bibir banyak orang pada tahun 2011, yaitu Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur. Kepulauan ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Jadi, jangan lupa untuk menyelam, karena Anda akan disuguhkan dengan aneka terumbu karang dan ikan - ikan cantik.
Kepulauan Derawanterdiri dari beberapa pulau kecil. Pulau yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Pulau Kakaban. Para penyelam dari dalam dan luar negeri berlomba - lomba untuk bertemu dengan penyu sisik ( Eretmochelys imbricata ) dan penyu hijau ( Chelonia mydas ) yang tengah asyik berenang di laut.

Selain itu, tempat yang tidak boleh dilewatkan bila berkunjung ke tempat ini adalah Danau Kakaban yang merupakan laguna. Danau ini terbentuk dari air laut yang terjebak di dalam pulau selama ratusan tahun dan bercampur dengan air hujan. Jika bertandang ke danau ini, Anda bisa melihat ubur - ubur yang berenang terbalik, tentakelnya di atas. Danau seperti ini hanya ada dua di dunia, koleganya ada di Uganda, yaitu Danau Victoria.

2. Martapura, Kalimantan Selatan




 
Kalau membicarakan Martapura, tak bisa lepas dari batu permata. Ya, tempat ini memang menjadi lokasi utama para wisatawan yang memiliki hobi berburu batu permata dan intan. Nah, untuk Anda para pecinta batu mulia dan aneka hasil olahannya, bisa datang langsung ke sentra perdagangan batu intan permata. Di Martapura, ada dua pusat perdagangan hasil olahan batu permata, yaitu Pasar Batu dan Pasar Cahaya Bumi Selamat.

Saat mengunjungi Pasar Batu dan Pasar Cahaya Bumi Selamat, Anda bisa menemukan ada banyak toko - toko yang menjual aneka hasil kerajinan batu permata. Mulai dari gelang, cincin, kalung dan anting bisa Anda temukan di pasar ini. Pengunjung pun bebas memilih toko mana yang akan dimasuki. Lebih asyik lagi, bila Anda jago menawar, harga yang didapatkan pun bisa cukup murah. Tak hanya batu permata, pasar ini juga menjual sasirangan, kain khas Kalsel.
 
3. Pasar terapung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan


 
Jalan - jalan ke Kalimantan kurang lengkap bila tidak datang ke pasar terapung di Sungai Kuin. Pasar yang menjadi ciri khas Kalimantan Selatan ini bisa Anda temui tak jauh dari pusat Kota Banjarmasin. Sesampainya di tepian sungai, jukung akan menjemput Anda untuk mengelilingi sungai. Ada dua paket yang ditawarkan, yaitu paket berkeliling sungai dan paket keliling sekaligus mengunjungi Pulau Kembang.

Waktu terbaik untuk mengunjungi pasar terapung adalah subuh. Saat subuh, pasar masih dipenuhi dengan perahu-perahu yang menjajakan barang. Mulai dari bahan makanan hingga perlengkapan dapur, bahkan sekolah ada di pasar ini. Jangan lupa untuk mencicipi sarapan khas Banjarmasin, soto Banjar. Rasakan sensasi seru menikmati soto di atas perahu yang bergoyang. Masih di Sungai Kuin, ada Pulau Kambang yang menjadi habitat monyet. Jika beruntung, para pelancong bisa bertemu bekantan, si monyet hidung panjang.

4. Taman Bukit Bougenville, Singkawang, Kalimantan Barat



 
Ini kawasan wisata yang tak kalah seru di Kalimantan Barat, Taman Bougenville. Taman Bougenville adalah sebuah taman yang didominasi oleh bunga bougenville. Tak tanggung - tanggung, aneka bougenville yang ditanam berasal dari dalam dan luar negeri. Terhitung ada sekitar 46 spesies bunga bougenville di taman ini. Meski di dominasi bougenville, pengunjung yang datang tetap bisa melihat aneka bunga lain yang ada seperti, aglonema, antorium dan berbagai jenis anggrek.

Selain aneka bunga cantik, Taman Bougenville juga menyediakan fasilitas asyik lainnya, seperti kolam renang mini, area super sejuk dan rumah kaca. Salah satu tempat favorit adalah hutan homogen. kawasan ini dipenuhi oleh rerimbunan pohon gaharu. Jika duduk di kawasan ini, Anda akan disuguhkan dengan udara yang super sejuk dan bebas polusi. Oleh karena itu, hutan homogen ini juga sering disebut dengan area super sejuk.

5. Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat



 
Danau Sentarum merupakan danau musiman dan menjadi salah satu bagian dari Taman Nasional Danau Sentarum. Jika musim hujan tiba, Danau Sentarum akan tergenang air sedalam 6 hingga 14 meter. Air ini juga termasuk dari luapan sungai Kapuas dan aliran dari bukit sekitarnya. Namun pemandangan yang kontras akan muncul jika musim kemarau tiba. Saat itu 80% wilayah Danau Sentarum akan mengering. Pada saat inilah, masyarakat sekitar mudah memanen ikan - ikan penghuni danau.

Ada pemandangan langka yang bisa Anda saksikan saat berkunjung ke danau ini, yaitu panen madu lebah hutan. Taman Nasional Danau Sentarum adalah salah satu surga bagi para birdwatcher. Di sini, Anda bisa melihat burung rangkong atau yang menjadi ikon masyarakat Dayak. Jika beruntung, Anda juga bisa melihat bekakak terbang rendah melewati speed boat. Burung mungil bersayap biru dan badannya yang kuning keemasan itu terbang dengan cantiknya.[1]



[1]www.belantaraindonesia.org., Lima Lokasi Wisata Menarik di Kalimantan, 05 Maret 2012





DAFTAR PUSTAKA
www.belantaraindonesia.org., Lima Lokasi Wisata Menarik di Kalimantan, 2012





Sabtu, 27 April 2013

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA



MASALAH PEMERATAAN DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat penting,bahkan pendidikan juga merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan sebuah negara tak terkecuali bagi negara Indonesia. Namun, didalam pendidikan tersebut terdapat masalah yang begitu kompleks khsusnya di negara Indonesia salah satunya ialah masalah pemerataan dalam pendidikan.
Amatlah besar pengaruh pendidikan demi kelangsungan hidup suatu bangsa, maka pelaksanaannya perlu diratakan dalam arti pelayanan pendidikan dan atau peningkatan setara kuantitatip maupun kualitatip. Sejak proklamasi kemerdekaan 1945 perkembangan pendidikan di Indonesia sangat pesat. Jumlah sekolah-sekolah makin banyak. Ini berarti jumlah guru dan murid pun bertambah banyak. Jadi secara kuantitatif perkembangan pendidikan cukup memadai. Namun dilihat dari[1] :
1.      Segi pemerataan, kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak-anak Indonesia memang cukup meluas. Tetapi pengadaan skolah masih terbatas dikota-kota saja. Sehingga anak-anak yang jauh dari kota masih belum dapat menikmati pendidikan. Baru pada dekade akhir ini kita sudah melihat usaha pemerintah dalam pemerataan pendidikan ini baik lewat Departemen  maupun Intruksi Presiden (SD Inpres, SDLB, dan lain-lain), sehingga tidak hanya dikota-kota sekolah dibangun, tetapi sampai dipelosok-pelosok pun sudah banyak didirikan sekolah. Sehingga anak kota maupn desa berhak mendapatkan pendidikan
2.      Segi mutu, pada awal perkembangannya memang menitik beratkan kepada  segi kuantitatif dan usaha pemerataan. Selanjutnya baru dari segi kualitatif atau mutu diperhatian, misalnya dengan jalan penyempurnaan perundang-undangan pendidikan, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku, penataran guru-guru, penyempurnaan sistem KBM, dan sebagainya.
Usaha peningkatan mutu tersebut sampai sekarang terus dilakukan denan berbagai cara, contoh terakhir dalam rangka menunjang CBSA bagi siswa, fihak gurudiberikan pendalaman materi dengan KBMG.
 Amanat yang menghendaki terciptanya pemerataan pendidikan antara lain:
a.       Asas demokrasi dalam pendidikan:
Sebagaimana diketengahkan didalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga negara berkhak mendapat pengajaran, maka pemerintah mengadakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang (ayat 2).
Sehingga semua warga negara Indonesia yang usia sekolah wajib belajar ditingkat pendidikan dasar. Didalam pendidikan maka perlu adanya asas demokrasi untuk kemajuan perkembangan pendidikan di Indoneia. Oleh sebab itu aspek-aspek yang mempengaruhi asas  demokrasi didalam pendidikan adalah :
1) Formal, menjelaskan cara partisipasi masyarakat/rakyat terhadap pendidikan yang diatur penyelenggaraannya.
2) Material, memberikan pengakuan bahwa pendidikan hendaknya manusiawi demi kebahagiaan manusia selanjutnya.
3) Kaidah, yang mengikat warga/rakyat untuk bertindak sesuatu demi pendidikan dengan mempraktekkan hak, kewajiban dan wewenang.
4) Tujuan, pendidikan mempunyai tujuan ingin menjangkau terciptanya tujuan pembangunan nasional.
5)  Organisasi, di lingkungan demokrasi pendidikan Pancasila hendaknya dapat terwujud.
6) Semangat, tiap warga negara demi pengembangan pendidikan harus berdedikasi, jujur, ulet, dan rela mengabdi.

b.      Masalah geografis, ekonomis dan sosial:
Ketiga masalah diatas jelas melatar belakangi timbulya pemerataan pelayanan pendidikan:
1)      Geografis, karena letak negara Indonesia sebagai negara yang posisi silang maka pengaruh yan timbul yang positif dan atau yang negatif banyak menggangu bangsa Indonesia. Karena tiap warga negara Indonesia perlu diperkuat kepribadiannnya, salah satu caraya melalui pendidikan.
2)      Ekonomis, dalam hal ini pelayanan pendidikan diharapkan mampu membuka bangsa Indonesia untuk dapat berpikir ekonomis dalam arti mampu mengembangkan potensi yang ada untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
3)      Sosial, status sosial bangsa Indonesia termasuk bangsa yang sedang berkembang. Maka harus diusahakan untuk mampu menunjukan kepada dunia Internasional  tentang pendidikannya, agar dapat bertindak sesuai dengan norma yang menagturnya.

c.       Masalah ledakan penduduk:
Pemerataan pendidikan amatlah penting dipandang dari segi peledakan penduduk, karena jumlah penduduk yang sangat besar sangatlah menguntungkan demi pembangunan nasional. Maka sebagai satu modal bagi bangsa Indonesia diberikannya pelayanan pendidikan.

d.      Keragaman kemampuan jasmani dan ental peserta didik:
Bangsa Indonesia yang begitu sarat penduduk, kalau diperhatikan tentang anak usia sekolah saja sudah terlihat betapa banyaknya anak tuna/ berbakat yang perlu mendapat pelayanan yang khusus.
Ketentuan itu antara lain:

1)      Tuna Netra
2)      Tuna Rungu
3)      Tuna Grahita
4)      Tuna Dagsa
5)      Tuna Laras/sosial
Sedangkan untuk anak berbakat digolongkan menjadi anak yang super normal. Kepada mereka baik yang ab normal, normal maupun super normal haruslah memperoleh pelayanan pendidikan dengan baik dan sempurna sebagaimana amanat dalam UUD 1945 pasal 31.
e.       Masalah penyediaan sarana dan prasarana:
Pendidikam di Indonesia memang perlu diratakan dalam arti semua lapisan masyarakat harus mengenyam pendidikan. Otomatis penyediaan sarana dan prasarana haruslah memadai keperluan anak / peserta didik yang memerlukan pelayanan pendidikan.



[1] Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, cet . 1, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), h.260-265.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan, cet 1, Jakarta; Rineka Cipta, 2003